Friday, June 3, 2016

Perjalanan menunuju Gunung Burangrang

Hari sabtu siang kami merencakan pergi ke burang-rang yang berada didaerah cimahi. yang berangkat lia,iksan dan kang oyo,sukri sama farid.  awalnya sih aku cuman bawa diri aja kesana namun ada sms dari lia suruh membawa minyak goremh1/4 kg, serta kertas nasi 20 biji, bumbu sop dan tisu gulung cuman karean adanya tisu wajah ya aku ambil aja yang itu dan tak lupa membawa 2 mie instan serta minuman botol yang gede.







   Aku berangkat dari rumah jam 13.00 setelah sampai disana saya ketemu surya yang sedang online dan lia. lalu dia memberi saran kepada saya dan lia supaya makan terlebih dahulu untuk menyiapkan tenaga karena perkiraan makannya paling malem. awalnya saya ngak mau makan dulu karena saya melihat surya terliaht lahap menyantap makanannya aku jadi kabita eyy. Sambil bercanda surya saya bilang "Sur kamu makanan itu di kasih ya " lantas dengan raut muka yang agak marah bilang " Enak aja gue ini beli" ya sudahlah karena kebetulan saya lagi laper lalu saya memeutuskan untuk makan dulu di daerah sukapura. setelh jam 14.00 saya kembali lagi ke kampus lagi nunngu kang oyo yang lagi mempersiapkan alat-alat datang kang oyo lalu saya memberikan bawaan yang telah disurh tadi  lalu dia memasukan carielnya ukururannya besar banget. Awalnya iksan berencana untuk menyusul kesana namun ide dia ditolak. kang sukri bilang yang kami akan tunggu kamu jam 3. setelah menunggu lama akhirnya isan datang jam 15.30 dia sendiri membawa cemilan dan dia mau pulang lagi untuk menggati pakaian.



   Lalau perjalanan dimulai dari kampus ke lokasi pendakiaan dari jam 16.30 sampe jam 17.30 perjalanana kami meleawti kota cimahi. farid yang menaiki motor lia sebelumnya telah mewanti-wanti saya kalau nemu pom bensin berhenti. tapi karena saya tidak melaksanakan pesannay dia marah pas daerah cimahi di mendahuli motor saya dan bilang beli bensin dulu. setelah isi bensin kami sampai pos  di dekat sekolah polisi. sebenarnya pendakian bisa dimulai dari sini karena kalau mendaki lewat sini jalannya nanjak tapi resikonya mengursa stamina lebih. lalu kami melanjutkan perjalan menuju masjid yang didataran tinggi disini kami bisa melihat kota dan sekitarnya pada jam 18.30. kami sholat magrib dulu disana dan meminta ijn untuk menitipkan motor semalam kepada pengurus masjid. renacananyamau berangkat tapi karena waktu mendekati sholat isya kami memutuskan sholat dulu takut kualat. setelah sholat isya kami berdoa dulu sebelum perjalan yang dipimpin oleh sukri. pertam saya membawa cariel ukurannya sedang . Awalnya ngak kerasa beratnya namun setengah jam kemuadian aku sudah mulai ngak kuat. kami lalu beristirahat untuk meminum teh hangat jam 20.30 sebelum kami berangkat kami berpapasan dengan rombongan dari cijerah.



  karena aku ngak kuat lalu posisi degantikan oleh farid. Pendakian pada malam hari butuh konsentarsi lebih  karena jalan yang dilalui gelap sementara keuntungannya perjalanan agak lebih cepat karena udara tidak panas dan pendakia pada malam itu cuaca cerah enak banget meniknati perjalannya pas agak ke punjak kami masih bisa melihat kota bandung dari kejauhan. aku yang tidak memakai cariel berjalan jadi ringan. lalu sudah agak nyampe puncak kang sukri menawari cariel lalu saya mencobanya. mungkin karena sudah mulai beradaptasi dengan beban cariel tadi jagi ngak berat lagi jam 23.00 kami sampai di puncak.













  sebelum menuju puncak kami harus memakai tali yang telah disediakan untuk sampai keatas. tapi kalau hujan jalannya bisa licin. Beberapa saat kemudian sampai dipuncak kami mendirikan tenda lalu memasak dengan menu nasi, ikan asin ,serta sayuran ditambah sambel pecel. namun karean persiapannya mepet kami lupa membawa kayu bakar dibawah ya terpaksa mencari sisa kayu yang ada. jam 01. 00 sesudah makan saya memutuskan tidur.  Tidur dalam posisi dingin tidur itu tidak nyeyak rasanya lamaaa banget menuju pagi apalagi ditambah suara angin yang mendesir menabah dingin aja dan saya bersyukur cuaca dipuncak ngak hujan jam 06.00 saya bangun saya melihat


0 comments:

Post a Comment